Masjid Raya (Agung) Bandung sekarang |
Alun-alun Bandung sekarang menjadi bagian dari kompleks Masjid Raya Bandung dengan menutup jalan antara masjid dengan alun-alun. Saya ingat semasa kecil dulu alun-alun adalah tempat favorit karena ada air mancur yang besarrrrr... (menurut pandangan saya yang masih anak kecil). Sayang, beranjak SMA alun-alun semakin tidak terawat... teu pararuguh pokonya mah. Tapi Alhamdulillah yah... sekarang sudah jauh lebih baik
Pembangunan Masjid Agung dilakukan bersamaan dengan pendirian Kota Bandung tanggal 25 September 1810. Saat pertama kali didirikan, bangunannya berbentuk panggung dengan atap rumbia. Di bagian depan terdapat kolam, tempat mengambil air wudhu.
Dulu atap masjid tidak berbentuk kubah, melainkan 'nyungcung'. Makanya Masjid Agung juga terkenal dengan sebutan 'Bale Nyungcung'. Ada istilah bila ada seorang gadis yang bertanya kapan akan dinikahi akan berkata : 'Kang, iraha abdi bade diajak ka Bale Nyungcung?'. Ternyata dulu orang Bandung 'dirapalanana' (dinikahkan/proses akad nikah) di Balu Nyungcung a.k.a Masjid Agung... jadi diajak ka 'Bale Nyungcung' itu bukan ke KUA... tapi ka Masjid Agung... disitu ternyata salah kaprahnya orang-orang sekarang, sehingga ungkapan 'diajak ka Bale Nyungcung' identik dengan diajak menikah. Cenahhhh... eta oge.
*sumber : Her Suganda, Jendela Bandung, Penerbit Buku Kompas, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar