Entri Populer

Sabtu, 08 Oktober 2011

Dalem Kaum... sebuah situs, selain tempat belanja

Untuk sebagian besar warga Bandung dan sekitarnya sekarang, Dalem Kaum identik dengan nama sebuah jalan di Bandung yang letaknya dekat dengan Masjid Agung Bandung (sekarang Masjid Raya Bandung). Tempat tersebut identik dengan pusat pertokoan King's dan Kota Kembang buat yang suka belanja-belanji pakaian, sepatu, sampe DVD "kopian"... (ngerti kali maksudnya...).

Tapi tahukan Anda bahwa di Jl. Dalem Kaum terdapat situs sejarah penting bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya ? Ya, di sana terdapat makam pendiri kota Bandung, Raden Adipati Wiranatakusumah II, yang dikenal juga dengan sebutan Dalem Kaum... Itulah alasan jalan tersebut dinamakan Jl. Dalem Kaum. Situs tersebut sepintas nyaris selalu terlewatkan karena sudah 'heurin ku tangtung' pertokoan. Bila Anda kebetulan berkunjung ke Dalem Kaum, tidak ada salahnya bagi yang belum pernah mengetahui untuk bisa mengunjunginya... 'supados teu pareumeun obor' kalau menurut pepatah orang tua kita.

Gerbang gang menuju Situs Dalem Kaum

Jl. Dalem Kaum membentang dibatasi oleh Jl. Otista dari sebelah barat sampai dengan Jl. Lengkong Besar di sebelah timur. Sedangkan situs Dalem Kaum yang merupakan kompleks pemakaman R.A. Wiranata kusumah II, berada di daerah kaum (pelataran sekitar masjid, tepatnya di belakang Masjid Agung).

Kubah Masjid Raya (Agung) dilihat dari Situs Dalem Kaum


Makam R.A. Wiranatakusumah II, pendiri Kota Bandung

Di situs tersebut dimakamkan R.A. Wiranatakusumah II pendiri Kota Bandung, istrinya Nyi Raden Ayu Kendran, juga Bupati Bandung R. Tumenggung Male Wiranatakusumah, penghulu Bandung Raden Soleh, serta menak Bandung lainnya.

Well, bila Anda sedang berjalan-jalan ke sekitar Dalem Kaum, tidak ada salahnya untuk berziarah ke sana. Di gerbang menuju makam juga ada kantor dari Dinas Purbakala (semacam itu lah... lupa persisnya). Jadi Anda bisa memperoleh informasi lebih jauh lagi dari petugas yang ada. 

* Sumber:
- Bpk. Mansur, Kuncen makam Dalem Kaum
- Her Suganda, Jendela Bandung, Penerbit Buku Kompas, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar